¢Menyatakan suatu kombinasi penguat
yang terdiri lebih dari satu penguatan.
¢Penguatan totalnya
merupakan “akumulasi
dari penguatan setiap tingkatannya”.
¢Diperuntukan
untuk “memperbesar impedansi input, kestabilan, & penguatan” yang masih belum tercapai pada penguatan satu tingkat.
¢Aplikasi/penggunaan: Penguat-penguat audio,
Penguat RF.
2.
Penguat Cascade
¢Hubungan penguat cascade: penguat
satu dengan penguat tingkat selanjutnya dihubungkan secara seri.
¢Penguatan totalnya dinyatakan sbb
Av(total)
= (Av1)x(Av2)
x ... x(Avn)
Artinya: “penguatan total adalah hasil perkalian
dari masing-masing penguatan pada tiap
tingkatannya.”
¢Impedansi
masukan dari
masing-masing penguat adalah “beban”
bagi penguat dari tingkatan sebelumnya.
Blok
Sistem Penguat Cascade
“Kopling”
digunakan untuk menghubungkan penguat satu dengan tingkatan selanjutnya.
¢Umumnya kopling yang digunakan adalah: kopling kapasitor (R-C), trafo & kopling langsung.
¢Jenis yang paling banyak digunakan adalah kopling kapasitor (karena
titik kerja antar penguat tidak saling mempengaruhi satu sama lain oleh adanya
kopling ini).
Contoh
penguat transistor cascade (kompbinasi)
¢Penguat cascade
ini adalah
kombinasi antara transistor
jenis FET
dengan BJT.
Penguat
Bertingkat FET (Common
Source)
¢Penguat cascade FET CS cirinya: input di kaki GATE
& ouput
di kaki DRAIN.
¢Jika penguat ke-1 & ke-2 identik
(nilai komponen, tipe FET & rangkaian adalah sama), maka titik
kerja kedua penguat akan sama.
Penguatan tingkat ke-1 ditentukan
sebesar:
dimana DAN
¢Penguatan tingkat ke-2 ditentukan sebesar:
¢Penguatan total-nya
diperoleh
sebesar:
¢Sehingga diperoleh Tegangan
ouput (Vout) sebesar:
Penguat
Cascode
¢Cascode: deretan penguat bertingkat tersusun secara paralel.
¢Hubungan
penguat cascode banyak diaplikasikan untuk kawasan “frekuensi
tinggi”.Contoh: Penguat
RF (Radio Frekuensi)
¢ Keuntungan:
- Respon
terhadap frekuensi tinggi lebih baik,
- Bandwidth
cukup lebar,
- Impedansi output (Zo) & input (Zi) tetap
tinggi dengan penguatan yang tinggi
pula.
Skematik Rangk. Penguat Cascode BJT
§Penguatan tingkat 1 (Q1) berjenis Common
Emiter (CE)
§
Penguatan
tingkat 2 (Q2) berjenis Common Basis (CB)
Analisis
perhitungan penguatan total penguat cascode
¢Tegangan basis penguat tingkat 1
diperoleh:
¢Selanjutnya, arus kolektor tingkat 1 & 2 dicari sebesar:
Sehingga penguatan tingkat 1 &
2 diperoleh sebesar:
Dimana :
¢Sehingga penguatan total-nya
diperoleh sebesar:
Tegangan
ouput (Vout) penguat diperoleh sebesar:
PENGUAT
“DANGLINTON”
¢Penguat jenis ini diperoleh dengan cara menggabungkan 2 buah transisito
sejenis & memiliki hfe
(beta ) yang sama.
¢Keuntungan:
-
impedansi input tinggi
-
impedansi output rendah
-
penguatan arus tinggi
¢Kerugian:
arus
bocor yang dihasilkan pada tingkat ke-1 akan dikuatkan oleh penguat tingkat
ke-2, shg arus bocor ini akan semakin besar.
Skematik
rangk. Penguat darlington
¢Terdiri dari 2 buah emitter follower yang di kaskade (bertingkat).
¢Total penguatan tegangan dari penguat Darlington sama dengan 1.
Analisis
perhitungan
¢Tegangan
basis (VB), arus
basis (IB)
&
arus emiter (IE) untuk
setiap tingkatnya ditentukan sbb:
ANALISIS BIAS DC
PENGUAT DARLINGTON
Analisis
Bias
AC darlington
EmoticonEmoticon