Analisis Rangkaian Penguat Bertingkat

3:55 AM
1. Pendahuluan

¢Menyatakan suatu kombinasi penguat yang terdiri lebih dari satu penguatan.
¢Penguatan totalnya merupakan akumulasi dari penguatan setiap tingkatannya. 
¢Diperuntukan untukmemperbesar impedansi input, kestabilan, & penguatan yang masih belum tercapai  pada penguatan satu tingkat.
¢Aplikasi/penggunaan: Penguat-penguat audio, Penguat RF.  
 
2. Penguat Cascade 
¢Hubungan penguat cascade: penguat satu dengan penguat tingkat selanjutnya dihubungkan secara seri.
¢Penguatan totalnya dinyatakan sbb
 Av(total) = (Av1)x(Av2) x ... x(Avn)
Artinya: “penguatan total adalah hasil perkalian dari masing-masing penguatan pada tiap tingkatannya.”  
 
¢Impedansi masukan dari masing-masing penguat adalah beban bagi penguat dari tingkatan sebelumnya.
 
                        Blok Sistem Penguat Cascade
 
 
 Kopling digunakan untuk menghubungkan penguat satu dengan tingkatan selanjutnya.
¢Umumnya kopling yang digunakan adalah: kopling kapasitor (R-C), trafo & kopling langsung.
¢Jenis yang paling banyak digunakan adalah kopling kapasitor (karena titik kerja antar penguat tidak saling mempengaruhi satu sama lain oleh adanya kopling ini). 
 
 
             Contoh penguat transistor cascade (kompbinasi) 
  
¢Penguat cascade ini adalah kombinasi antara transistor jenis FET dengan BJT.
 
Penguat Bertingkat FET (Common Source) 
 
¢Penguat cascade FET CS        cirinya: input di kaki GATE & ouput di kaki DRAIN. 
¢Jika penguat ke-1 & ke-2 identik (nilai komponen, tipe FET & rangkaian adalah sama), maka titik kerja kedua penguat akan sama.  
 
Penguatan tingkat ke-1 ditentukan sebesar: 
  dimana   DAN
 ¢Penguatan tingkat ke-2 ditentukan sebesar: 
¢Penguatan total-nya diperoleh sebesar:
 
¢Sehingga diperoleh Tegangan ouput (Vout) sebesar: 
 
 
                                      Penguat Cascode
¢Cascode: deretan penguat bertingkat tersusun secara paralel.  
¢Hubungan penguat cascode banyak diaplikasikan untuk kawasan frekuensi tinggi.Contoh: Penguat RF (Radio Frekuensi)  
¢ Keuntungan:
- Respon terhadap frekuensi tinggi lebih baik,
- Bandwidth cukup lebar,
- Impedansi output (Zo) & input (Zi) tetap tinggi  dengan penguatan yang tinggi pula.
  
               Skematik Rangk. Penguat Cascode BJT
§Penguatan tingkat 1 (Q1) berjenis Common Emiter (CE)   
§ Penguatan tingkat 2 (Q2) berjenis Common Basis (CB)
 
Analisis perhitungan penguatan total penguat cascode
¢Tegangan basis penguat tingkat 1 diperoleh:
 

¢Selanjutnya, arus kolektor  tingkat 1 & 2 dicari sebesar:
 
Sehingga penguatan tingkat 1 & 2 diperoleh sebesar:
 
 Dimana : 
 
 
¢Sehingga penguatan total-nya diperoleh sebesar:
 
   Tegangan ouput (Vout) penguat diperoleh sebesar:
 
 
                         PENGUAT “DANGLINTON”  
¢Penguat jenis ini diperoleh  dengan cara menggabungkan 2 buah transisito
sejenis & memiliki hfe (beta ) yang sama.  
¢Keuntungan:
 - impedansi input tinggi
 - impedansi output rendah
 - penguatan arus tinggi
¢Kerugian: arus bocor yang dihasilkan pada tingkat ke-1 akan dikuatkan oleh penguat tingkat ke-2, shg arus bocor ini akan semakin besar.

            Skematik rangk. Penguat darlington
 
¢Terdiri dari 2 buah emitter follower yang di kaskade (bertingkat).
¢Total penguatan tegangan dari penguat Darlington sama dengan 1.
 Analisis perhitungan
¢Tegangan basis (VB), arus basis (IB) & arus emiter (IE) untuk setiap tingkatnya ditentukan sbb:  
 
      ANALISIS BIAS DC PENGUAT  DARLINGTON  


                        Analisis Bias AC  darlington 
 
 

 
 





 
 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »