TRANSMISI TENAGA LISTRIK

1:52 AM 0



Pusat Pembangkit Listrik (Power Plant). 
Yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak mula (Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik.


Transmisi Tenaga Listrik.
Merupakan proses penyaluaran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik.


Sistem Distribusi.
Merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari : Pusat Pengatur (Distribution Control Center, DCC), lC t l C t DCC). Saluran tegangan menengah (6kV dan 20kV yang juga biasa disebut tegangan distribusi primer) yang merupakan saluran udara atau kabel tanah, gardu distribusi tegangan menengah yang terdiri dari panel-panel pengatur tegangan menengah dan trafo sampai dengan panel-panel distribusi tegangan rendah (380V, 220V) yang menghasilkan tegangan kerja/ tegangan jala-jala untuk industri dan konsumen.



Beban.
Merupakan pengguna / konsumer Listrik.

 


Diagram dasar dari sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik.

• Terdiri dari stasiun pembangkit (generating station)

• Transmission substation menyediakan servis untuk merubah dalam menaikan dan menurunkan tegangan
   pada saluran tegangan yang ditransmisikan serta meliputi regulasi tegangan.

• Percabangan hubungan antar substation(interconnecting substation) untuk pasokan tenaga listrik yang
   berbeda untuk keperluan pengguna konsumer.

• Distribution Substation, pada bagian ini merubah tegangan aliran listrik dari tegangan medium menjadi
   tegangan rendah dengan transformator step-down, step down, dimana memiliki tap otomatis dan memiliki
   kemampuan untuk regulator tegangan rendah.

Tegangan Transmisi.
• Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang dipakai untuk transmisi yaitu antara 11 kV d 765 kV.
• Tegangan extra-tinggi (Extra High Voltage – EHV) : 345 500 dan 765 kV.
• Tegangan tinggi standar (High Voltage-HV standard) :115kV, 138kV, dan 230kV
• Untuk sistem distribusi, tegangan menengah yaitu antara 2,4kV dan 69kV. Umumnya antara 120V dan
   69kV dan untuk tegangan rendah yaitu antara 120V sampai 600V

Komponen Transmisi Listrik.
Saluran transmisi Tenaga Listrik terdiri atas :
1. konduktor.
2. Isolator.
3. Tiang Penyangga / Tower

Konduktor.

 

• Kawat konduktor ini digunakan untuk menghantarkan listrik yang ditransmisikan.

• Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi ini selalu tanpa pelindung/isolasi, hanya 
   menggunakan isolasi udara.

• Jenis Konduktor yang dipakai
   - Tembaga (cu)
   - Alumunium (Al)
   - Baja (steel)
• Jenis yang sering dipakai adalah jenis alumunium dengan campuran baja.
•  Jenis-jenis penghantar Aluminium
- AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari alumunium.
- AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran
   alumunium.
- ACSR (Alumunium Conductor Steel-Reinforced) Conductor, Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar
   alumunium berinti kawat baja.
- ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium yang di perkuat
   dengan logam campuran.
- Jenis yang sering digunakan adalah ACSR.

Isolator. 

 
• Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap
  ground. Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik
  juga sering digunakan disini. Bahan isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran
  arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan
  listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap goncangan
  apapun dan beban konduktor. 

 Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau gelas. 
  Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan menjadi:
  - isolator jenis pasak
  - isolator jenis pos-saluran
  - isolator jenis gantung

 Isolator jenis pasak dan isolator jenis pos-saluran digunakan pada saluran transmisi dengan tagangan kerja
   relatif rendah (kurang dari 22-33kV), sedangkan isolator jenis gantung dapat digandeng menjadi rentengan
   rangkaian isolator yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Infrastruktur Transmisi listrik.
• Tiang Penyangga Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran bawah tanah, namun pada
   umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya
   menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media antar isolasi antar kawat
   penghantar. Dan untuk menyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang 
   aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu
   konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara/tower. Antar menra/tower listrik dan kawat 
   penghantar disekat oleh isolator.

• Saluran Kabel bawah laut, ini merupakan saluran listrik yang melewati medium bawah air (laut) karena
   transmisi antar pulau yang jaraknya dipisahkan oleh lautan.

Konstruksi Saluran Transmisi
Berdasarkan pemasangannya saluran transmisi dibagi menjadi pemasangannya, dua kategori, yaitu :

1. Saluran Udara (Overhead Lines) saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat
    yang digantung pada isolator antara menara atau tiang transmisi.
 

2. Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui
    kabel yang dipendam didalam tanah.

3. Saluran bawah Laut Saluran transmisi listrik yang di bangun di dalam laut.


Jenis-Jenis Tower
Menurut bentuk konstruksinya jenis-jenis tower dibagi atas macam 4yaitu:
1. Lattice tower
2. Tubular steel pole
3. Concrete pole
4. Wooden pole


''Sementara ini dulu ya, lain waktu kita sambung lagi.....!