Sekilas Tentang Sistem Komunikasi Seluler

6:07 AM 0

Sistem komunikasi seluler merupakan salah satu jenis komunikasi bergerak, yaitu suatu komunikasi antara dua buah terminal dengan salah satu atau kedua terminal berpindah tempat. Dengan adanya perpindahan tempat ini, sistem komunikasi bergerak tidak menggunakan kabel sebagai medium transmisi.
Sistem komunikasi seluler dapat melayani banyak pengguna pada cakupan area geografis yang cukup luas dalam frekuensi yang terbatas. Sistem ini juga menawarkan kualitas yang cukup tinggi dan tidak kalah jika dibandingkan dengan telepon tetap (Public Switched Telephone Network atau PSTN) *barangkali lebih dikenal dengan istilah telepon rumah*. Untuk menambah kapasitas, daerah jangkauannya dibatasi dengan adanya pembagian area menjadi sel-sel. Dengan adanya sel-sel ini, kanal radio dapat dipergunakan kembali *istilahnya re-use* oleh base station pada jarak yang berjauhan. Ketika pengguna jasa seluer berpindah dari satu sel ke sel lain, panggilan dijaga agar tidak terinterupsi dengan menggunakan salah satu teknik switching, yaitu handoff. Berikut ini adalah gambaran umum sistem komunikasi seluler.
Dari gambar, dapat dilihat bahwa sistem komunikasi seluler terdiri dari komponen berikut.
  1. PSTN, tersusun atas local networks, exchange area networks, dan long-haul network. PSTN menginterkoneksikan antara telepon dengan peralatan komunikasi lain.
  2. Mobile Switching Center (MSC) atau Mobile Telephone Switching Office (MTSO). Dalam sistem komunikasi seluler, MSC berfungsi untuk menghubungkan antara telepon seluler dengan PSTN. Dalam sistem seluler analog, MSC berfungsi untuk mengatur agar sistem tetap beroperasi. Suatu MSC dapat menangani 100.000 pelanggan seluler dan 5.000 panggilan dalam waktu yang bersamaan.
  3. Base Station, sering disebut juga sebagai Base Transceiver Station (BTS) pada sistem GSM, cell site (site). Pada base station, terdapat beberapa pemancar (seringkali disebut sebagai transmitter atau TX) dan penerima (receiver atau RX). TX dan RX akan megangani komunikasi full duplex secara serempak. Biasanya, TX dan RX dikombinasikan menjadi transceiver (TRX) yang diletakkan di dalam suatu Radio Base Station (RBS). Base station biasanya juga mempunyai menara untuk membantu proses pemancaran atau penerimaan sinyal pada antena.
  4. Mobile Station (MS). MS merupakan suatu perangkat yang digunakan oleh pelanggan jasa komunikasi seluler untuk memperoleh layanan. Beberapa komponen yang ada pada MS adalah transceiver, antena, rangkaian pengontrol, dan sebagainya. Selain itu, MS juga dilengkapi dengan kartu Subscriber Identity Module (SIM) yang berisi nomor identitas pelanggan
Analisis Rangkaian Umpan Balik (Feedback Circuit Analysis)

Analisis Rangkaian Umpan Balik (Feedback Circuit Analysis)

6:02 AM 1
Pendahuluan

¢Definisi: pengembalian sebagian keluaran ke bagian masukannya.
¢Ada 2 jenis umpan balik berdasar polaritas: UB negatif & UB positif
¢UB negatif: memilki faktor penguatan yang relatif keci, tetapi mampu memperbaiki parameter penguatnya.
¢UB positif: lebih banyak diaplikasikan untuk rangkaian osilator (pembangkit sinyal)
¢Jenis rangkaian UB: tegangan-seri, tegangan-parallel, arus-seri & arus parallel.
Umpan Balik Negatif

¢Keuntungan:
  - penguatan tdk tergantung pd komponen penguat
  - resistansi input & output dpt terkendali
  - bandwidth bertambah lebar (memperbaiki respon frek.)
  - non linieritas & distorsi menurun
  - noise (derau) dpt dikurangi (reduksi)
¢Kekurangan:  
  - faktor penguatan dpt menjadi lebih kecil
Umpan Balik Tegangan-Seri

¢Skema sistemnya:
 
Skeman sistem UB Tegangan seri         (Af = Vo /Vs)
¢Jika pada skema diatas nilai “feedback tidak ada”, maka nilai penguatan sistem diperoleh sebesar:
  
¢Sebaliknya, jika digunakan feedback diperoleh penguatan sistem sebesar:  
 
¢Note: nilai penguatan sebuah penguat dapat dikendalikan besarnya oleh faktor:  
faktor ini juga berpengaruh terhadap nilai Zin & Zo antar rangkaian satu dengan rangkaian
lainnya.
 
¢Impedansi input-nya diperoleh sebesar: 
¢Impedansi output-nya diperoleh sebesar:  
 
Umpan Balik tegangan-Paralel
¢Skema sistemnya:   
 
¢Nilai penguatan umpan baliknya diperoleh sebesar:  
 
¢Impedansi input-nya dinyatakan sebesar:  
 
¢Impedansi output-nya diperoleh sebesar:  
 
¢Contoh soal:  
tentukan penguatan rangkaian umpan balik tegangan paralel penguat op-amp berikut ini jika 
nilai A=100.000, R1=1,8K, R2=0,2K dan nilai β =R2/(R1+R2)  
 
Solusi:
 
atau
 
Umpan Balik Arus Seri
¢Skema blok sistemnya:   
 
¢Skematik rangkaiannya: 
(rangk. arus seri feedback BJT)                     
  

(rangk. ekivalennya)
 


¢TANPA UMPAN BALIK
Nilai impedansi input & output-nya diperoleh sebesar: 

Nilai penguatan dan faktor penguatannya diperoleh sebesar:
 


¢DENGAN UMPAN BALIK
Nilai impedansi input & output-nya diperoleh sebesar: 
 Jadi, nilai penguatan tegangan (tanpa atau menggunakan Umpan Balik) diperoleh sebesar:
 


Dampak Umpan Balik Negatif pada Penguatan & Bandwidth