Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff

11:39 PM 0
 Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 1

Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini :Hukum Kirchhoff 1
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

Contoh Soal Hukum Kirchhoff 1Contoh soal Hukum Kirchhoff

Dari rangkaian diatas, diketahui bahwa
I1 = 5A
I2 = 1A
I3 = 2A
Berapakah I4 (arus yang mengalir pada AB) ?
Penyelesaian :
Dari gambar rangkaian yang diberikan diatas, belum diketahui apakah arus I4 adalah arus masuk atau keluar. Oleh karena itu, kita perlu membuat asumsi awal, misalnya kita mengasumsikan arus pada I4 adalah arus keluar.
Jadi arus yang masuk adalah :
I2 + I3 = 1 + 2 = 3A
Arus yang keluar adalah :
I1 + I4 = 5 + I4
3 = 5 + I4
I4 = 3 – 5
I4 = -2
Karena nilai yang didapatkan adalah nilai negatif, ini berbeda dengan asumsi kita sebelumnya, berarti arus I4 yang sebenarnya adalah arus masuk.

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 2

Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk menganalisis  tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2Hukum Kirchhoff 2, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini :
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

Contoh Soal Hukum Kirchhoffcontoh perhitungan Hukum Kirchhoff 1 dan 2

Perhatikan rangkaian diatas, nilai-nilai Resistor yang terdapat di rangkaian adalah sebagai berikut :
R1 = 10Ω
R2 = 20Ω
R3 = 40Ω
V1 = 10V
V2 = 20V
Berakah arus yang melewati resistor R3 ?
Penyelesaian :
Di dalam rangkaian tersebut, terdapat 3 percabangan, 2 titik, dan 2 loop bebas (independent).
Gunakan Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff) untuk persamaan pada titik A dan titik B
Titik A :    I1 + I2 = I3
Titik B :    I3 = I1 + I2
Gunakan Hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff) untuk Loop 1, Loop 2 dan Loop 3.
Loop 1  :    10 = R1 x I1 + R3 x I3 = 10I1 + 40I3
Loop 2  :    20 = R2 x I2 + R3 x I3 = 20I2 + 40I3
Loop 3  :    10 – 20 = 10I1 – 20I2
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa I3 adalah hasil dari penjumlahan I1 dan I2, maka persamaannya dapat kita buat seperti dibawah ini :
Persamaan 1 :    10 = 10I1 + 40(I1 + I2)  =  50I1 + 40I2
Persamaan 2 :    20 = 20I2 + 40(I1 + I2)  =  40I1 + 60I2
Jadi saat ini kita memiliki 2 persamaan, dari persamaan tersebut kita mendapatkan nilai I1 dan I2sebagai berikut :
I1 = -0.143 Ampere
I2 = +0.429 Ampere
Seperti yang diketahui bahwa I3 = I1 + I2
Maka arus listrik yang mengalir pada R3 adalah -0.143 + 0.429 = 0.286 AmpereSedangkan Tegangan yang melewati R3 adalah 0.286 x 40 = 11.44 Volt
Tanda Negatif (-) pada arus I1 menandakan arah alir arus listrik yang diasumsikan dalam rangkaian diatas adalah salah. Jadi arah alir arus listrik seharusnya menuju ke V1, sehingga V2 (20V) melakukan pengisian arus (charging) terhadap V1.
sumber: Elektronika.com
Pengertian GSM, GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA, HSUPA dan HSPA

Pengertian GSM, GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA, HSUPA dan HSPA

12:21 AM 0

Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya modem, dan pastinya kita juga tidak asing dengan istilah-istilah berikut ini, GSMGPRSEDGEUMTSHSDPAHSUPA dan HSPA.

Sekarang yang timbul dalam kepala kita adalah, apa perbedaan dan pengertian dari masing-masing istilah diatas. Untuk itu pada postingan kali ini gue coba untuk menjelaskan arti dari masing-masing istilah diatas, baiklah tanpa panjang lebar langsung saja kita kepokok pembahasan.

GSM

Global System for Mobile Communication atau yang biasa disingkat dengan GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memamfaatkan glombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan diseluruh dunia. GSM dikenal sebagai teknologi 2G.

GPRS

General Packet Radio Service, atau GPRS adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Penggabungan layanan telepon selular dengan GPRS (General Packet Radio Service) menghasilkan generasi baru yang disebut 2.5G.

Sistem GPRS dapat digunakan untuk trasnfer data dalam bentuk paketdata yang berkaitan dengan e-mail data gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW). Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multi media ke komputer, notebook dan handheld computer.

EDGE

Enhanced Data Rates for GSM Evolution, EDGE merupakan taknologi lanjutan dari GSM. GSM sendiri sebagai salah satu teknologi komunikasi mobile generasi kedua, merupakan teknologi yang saat ini paling banyak digunakan di berbagai negara. Dalam perkembangannya, GSM yang mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9.6 - 14.4 kbps), kemudian berkembang menjadi GPRS yang mampu menyalurkan suara dan juga data dengan kecepatan yang lebih baik, yakni 115 kbps.

Pada fase selanjutnya, meningkatnya kebutuhan akan sebuah system komunikasi mobile yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 3 kali kecepatan GPRS, yaitu 384 kbps.

UMTS

Universal Mobile Telecommunication System atau UMTS biasanya disebut juga dengan Wideband Code-Division Multiple Access atau WCDMA, merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM. Teknologi ini tidak kompatibel dengan CDMA2000 atau sering disebut juga dengan CDMA saja. Teknologi ini menggunakan Wideband-AMR (Adaptive Multi-Rate) untuk kodifikasi suara sehingga kualitas suara yang didapat menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya.

HSPA

High Speed Packed Access adalah koleksi protokol telepon genggam dalam ranah 3,5G yang memperluas dan memperbaiki kinerja protokol Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA), High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA), dan High-Speed Packet Access+ (HSDPA+) adalah bagian dari keluarga High-Speed Packet Access (HSPA).

HSPA merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama, Release 99 (R99). Sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA, HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized (EV-DO) yang merupakan perkembangan dari CDMA2000.

Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz namun beberapa berjalan pada 850 MHz. Spektrum yang lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming dan realokasi spektrum UHF.

HSPA menyediakan kecepatan tranmisi data berbeda dalam arus data turun (downlink) dan dalam arus naik (uplink), terkait standar pengembangan yang dilakukan Third Generation Partnership Project (3GPP). Perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin memudahkan akses kedunia maya karena sarat fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per megabit.

Pada tahun 2008 terdapat lebih dari 32 juta koneksi HSPA di dunia. Hal ini bertolak belakang dengan akhir kuartal pertama 2007 yang hanya berjumlah 3 juta. Pada tahun yang sama, sekitar 80 negara telah memiliki layanan HSPA dengan lebih dari 467.000 jenis perangkat HSPA yang tersedia di seluruh dunia, seperti perangkat bergerak, notebook, data card, wireless router dan USB modem.

HSPA+

HSPA+ atau disebut juga Evolusi HSPA adalh teknologi standar pita lebar nirkabel yang akan hadir dengan kemampuan pengiriman data mencapai 42Mbit/s untuk downlink dengan menggunakan modulasi 64QAM dan 11Mbit/s untuk uplink dengan modulasi 16QAM. Pengembangan lainnya pada HSPA+ adalah tambahan penggunaan antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) untuk membantu peningkatan kecepatan data. HSPA+ memberikan pilihan berupa arsitektur all-IP yang dapat mempercepat jaringan serta lebih murah dalm pembayaran dan pengendaliannya.

Sampai Agustus 2009, terdapat 12 jaringan HSPA+ di dunia dengan kecepatan downlink mencapai 21Mbit/s. Pelopornya adalah Telstrs di Australia pada akhir 2008. Sedangkan jaringan untuk kecepatan 28Mbit/s telah hadir untuk pertama kalinya didunia dengan Italia sebagai negara perintisnya.

HSDPA

High-Speed Downlink Packet Access atau HSDPA, merupakan salah satu protokol yang memper baiki proses downlink atau penurunan data dari server ke perangkat (unduh), dengan kecepatan mencapai 14.4Mbit/s. Sedangkan proses uplink dalam teknologi HSDPA mencapai 384kbit/s. Dengan kecepatan tersebut, pengguna perangkat bergerak dapat menerima data yang berukuran besar seperti lampiran pada e-mail, persentasi dalam bentuk Power point, atauun dapat membuka halaman web.

Sebagai gambaran, jaringan HSDPA dengan kecepatan 3.6Mbit/s dapat mengunduh data musik yang berukuran sekitar 3 Mb dalam waktu 8,3 detik dan data video yang berukuran 5 Mb dalam waktu 13,9 detik. HSDPA hadir sejak tahun 2006 di Eropa.

HSUPA

High-Speed Uplink Packet Access atau HSUPA, merupakan salah satu protokol ponsel yang memperbaiki uplink atau penaikan data dari perangkat ke server (unggah) yang mencapai 5.76Mbit/s. Dengan kecepatan ini, pengguna dapat lebih mudah mengunggah tulisan, gambar, maupun video ke blog pribadi atapun situs seperti YouTube hanya dalam waktu beberapa detik saja. HSUPA juga dapat mempermudah melakukan video streaming dengan kualitas DVD, konverensi video, game real-time, e-mail, dan MMS.

Saat terjadi kegagalan dalam pengiriman data, HSUPA dapat melakukan pengiriman ulang. Tingkat kecepatan pengiriman juga dapat disesuaikan dengan keadaan ketika terjadi gangguan jaringan transmisi. HSUPA diluncurkan secara komersial pertama kali pada awal tahun 2007. 

Referensi:
-http://id.wikipedia.org/wiki/GSM
-http://id.wikipedia.org/wiki/Gprs
-http://id.wikipedia.org/wiki/UMTS
-http://itcompare.wordpress.com/2010/07/08/pengertian-gprs-edge-3g-umts-gps-dan-hsdpa/
-http://otakkacau.co.cc/2011/01/04/pengertian-dan-perbedaan-hspa-hspa-hsdpa-hsupa-umts-dan-ev-do/

Perbedaan GSM dan CDMA, Kelebihan dan Kekurangan

12:19 AM 0

Pengertian GSM dan CDMA
GSM adalah Global System for Mobile merupakan jenis jaringan komunikasi yang bekerja dengan cara mengirimkan data berdasarkan slot waktu yang membentuk jalur pada setiap sambungan dengan rentang atau paket waktu (timeslot) yang sangat cepat. Metode pengiriman data pada GSM disebut TDMA (Time Division Multiple Access), yang mana menggunakan waktu sebagai perantara akses dan bila sudah digunakan satu pengguna, maka pengguna lain tidak dapat mengaksesnya.
CDMA adalah Code Division Multiple Access merupakan cara komunikasi yang mengirimkan data melalui metode pengiriman dalam bentuk kode unik yang akan mengatur paket data yang dikirim. Akses jaringan CDMA ibarat sebuah pesawat yang ditumpangi banyak orang yang masing-masing memiliki kode/tiket/identitas yang berbeda dengan yang lain. Bila ingin membuat koneksi/hubungan kode tersebut akan mengirimkan akses yang berbeda setiap orangnya, maka pengguna bebas melakukan komunikasi dengan yang lain.

Kelebihan dan Kekurangan GSM dan CDMA
Kelebihan dan Kekurangan GSM
Kelebihan GSM
  • Kualitas suara yang dihasilkan saat koneksi lebih jernih dan jelas
  • Sinyal lebih kuat dan stabil dan jaringan luas diseluruh Indonesia
  • Banyak pilihan provider (Telkomsel, XL dll)
Kekurangan GSM
  • Sistem informasi mudah bocor karena menggunakan timeslot yang tidak menggunakan
  • kode dan bergantian
  • Mudah disadap/diketahui informasinya oleh pihak lain
  • Harga/Tarif relatif lebih mahal
Kelebihan dan Kekurangan CDMA
Kelebihan CDMA
  • Tarif komunikasi dan data lebih murah
  • Sistem keamanan lebih baik
  • Harga produk CDMA lebih murah, misal handphone CDMA
Kekurangan CDMA
  • Kurang lancar dalam berkomunikasi sering terganggu karena digunakan secara multy
  • Kualitas suara kurang bagus
  • Sinyal dan jaringan masih terbatas di kota-kota besar saja
Sekarang anda sudah mengetahui perbedaan antara GSM dan CDMA, lalu bagaimana perbedaan jika disajikan dalam chart/statistik perbedaan GSM CDMA secara global di dunia. Berikut ini tabel perbandingannya:
Perbedaan GSM dan CDMA, Kelebihan dan Kekurangan
Tabel Perbandingan GSM dan CDMA
Sebenarnya perbedaan yang sangat terasa adalah masalah sinyal dan jaringan, dimana GSM lebih baik karena sudah memiliki jaringan yang luas bahkan sampai di pedesaan dan pelosok negeri ini. Berbeda dengan CDMA yang masih terbatas di kota-kota besar, sehingga kurang cocok bagi pengguna yang sering bepergian ke tempat yang belum mendukung jaringan CDMA.
Pengertian dan Fungsi Jaringan GSM

Pengertian dan Fungsi Jaringan GSM

12:16 AM 0


Jaringan Global System for Mobile Communications (GSM) adalah sistem standar yang digunakan oleh sebagian besar jaringan telepon seluler di seluruh dunia. baik sistem yang menggunakan jaringan selular berbasis di sekitar stasiun siaran atau teknologi satelit yang terhubung ke sinyal dari orbit, keduanya dapat menjadi bagian dari jaringan GSM. Menurut statistik yang dikumpulkan oleh sebuah organisasi yang dikenal sebagai GSM Association, sekitar 80 persen dari semua ponsel di seluruh dunia merupakan bagian dari jaringan ini. Telepon pada jaringan jenis ini menggunakan Subscriber Identity Module (SIM) card, sedangkan pada teknologi pesaing utamanya yaitu Code Division Multiple Access (CDMA), tidak.

Fungsi GSM
Salah satu fungsi utama dari jaringan GSM adalah untuk memfasilitasi akses yang lebih mudah pada platform seluler dan satelit di seluruh jalur internasional. Menggunakan teknologi digital, baik melalui suara dan saluran data dalam sistem. Minimal, saluran ini beroperasi pada jaringan generasi kedua (2G), tetapi banyak menggunakan sistem generasi ketiga (3G) atau lebih tinggi untuk menawarkan layanan yang memuaskan kepada klien.
ponsel
Hal ini memungkinkan pertukaran informasi data berkecepatan tinggi melalui satelit dan menara seluler di seluruh jaringan dan perusahaan. Sebagai contoh, seseorang di Tokyo dapat pesan teks dari seseorang di Toronto melalui sistem Jepang, melalui jaringan di antara negara, sampai akhirnya tiba di perangkat mobile penerima di Kanada. Secara khusus, jaringan telah penting dalam membangun akses di seluruh dunia untuk layanan telepon darurat dengan menggunakan angka satu-satu dua (112), mengarahkan lalu lintas telepon global untuk responden darurat di dekat pengguna. Hal ini juga bertanggung jawab untuk membangun teknologi pesan teks selama tahun 1990-an.
Sejarah dan Asal
Penciptaan jaringan GSM terjadi pada tahun 1982 dengan pertemuan antara para ahli komunikasi tingkat tinggi pada Konferensi European Conference of Postal and Telecommunications Administrations. Tujuan aslinya adalah untuk mengatasi infrastruktur seluler di Eropa, tapi dengan cepat meluas ke negara-negara lain. Banyak standar dan prosedur operasional jaringan GSM ini diterbitkan dalam jurnal tahunan. Pakar industri ini membantu merampingkan protokol komunikasi dari satu sistem ke sistem lain.
Frekuensi yang Digunakan
Jaringan GSM beroperasi pada frekuensi yang berbeda tergantung pada sistem yang digunakan, apakah 2G atau 3G. Setiap frekuensi kemudian dibagi lagi menjadi saluran yang berbeda yang memungkinkan untuk pengiriman singkat informasi digital yang akan dikirim melalui koneksi GSM. Jaringan di Amerika Utara beroperasi pada frekuensi yang berbeda dari yang di Eropa atau Asia. Sebagian besar ada hubungannya dengan volume penggunaan ponsel di bagian-bagian tertentu di dunia, dan fakta bahwa Kanada dan Amerika Serikat telah mengalokasikan frekuensi tertentu untuk keperluan lain.
Kartu SIM GSM
Sim card GSM
Telepon pada jaringan GSM biasanya menggunakan kartu SIM.
Telepon pada jaringan GSM biasanya menggunakan kartu SIM, yang menyimpan data tentang telepon dan pengguna, yang memungkinkan informasi untuk dapat dengan mudah ditransfer ke perangkat yang berbeda. Banyak penyedia GSM menggunakan “penguncian SIM” untuk menjaga di jaringan tertentu selama periode kontrak waktu. Setelah kontrak selesai, maka kartu tersebut dapat digunakan dalam telepon baru atau pada jaringan yang berbeda. Teknologi pesaing yaitu CDMA, tidak menggunakan kartu ini dan membutuhkan data yang tersimpan pada ponsel yang akan ditransfer secara manual atau melalui sambungan
PSTN (Public Switched Telephone Network)

PSTN (Public Switched Telephone Network)

12:13 AM 0




PSTN atau Public Switched Telephone Network adalah jaringan circuit-switched yang digunakan terutama untuk komunikasi suara di seluruh dunia, dengan lebih dari 800 juta pelanggan. Awalnya jaringan fixed-line analog sistem telepon, maka sekarang PSTN hampir seluruhnya digital dan juga termasuk ponsel maupun telepon tetap.

Selama lebih dari seratus tahun, PSTN adalah satu-satunya jaringan pembawa tersedia untuk telepon. Saat ini, telepon selular melalui jaringan akses nirkabel, yang dibawa melalui jaringan saluran persegi PSTN, menjadi semakin populer. Pembawa lain jaringan untuk transmisi suara termasuk jaringan digital pelayanan terpadu (ISDN), Digital Subscriber Line (DSL), Asynchronous Transfer Mode (ATM), frame relay dan Internet VOIP.
Dasar rangkaian digital pada PSTN adalah 64-kilobit per detik saluran, yang dikenal sebagai “DS0” atau Digital Signal 0. DS0 yang juga dikenal sebagai timeslots karena mereka multiplexing bersama dalam waktu-divisi khas fashion.To membawa telepon dari panggilan pihak ke pihak yang disebut, suara audio digital pada sebuah 8 kHz sample rate dengan menggunakan 8-bit kode pulsa modulasi.
FEMTOCELL

FEMTOCELL

12:03 AM 0


Apakah Femtocell?
Femtocell adalah access point nirkabel berdaya rendah yang beroperasi menggunakan spektrum frekuensi berlisensi untuk menghubungkan telepon seluler standar ke sebuah jaringan operator seluler menggunakan DSL atau koneksi pita lebar kabel di perumahan[3].

Konfigurasi Femtocell (Femto Forum)[3]
Femtocell dibuat sebagai salah satu alternatif solusi bagi operator seluler dalam memperluas jaringan aksesnya hingga perumahan-perumahan atau perkantoran yang seringkali tidak terjangkau oleh jaringan BTS konvensional, sekaligus juga sebagai respon teknologi telepon seluler atas pertumbuhan VoIP dan WiFi di seluruh dunia.

Sejarah Femtocell
Pada tahun 2002, sekelompok insinyur di Motorola tertarik dengan ide membuat BTS seluler layaknya access point pada WiFi. BTS tersebut dibuat dengan konsep koneksi jaringan transmisi yang berbasis jaringan internet. Pada Tahun 2004, beberapa perusahaan lain mulai tertarik untuk melakukan penelitian teknologi ini. Pada Tahun 2005, makin banyak perusahaan yang tertarik pada ide femtocell ini, hingga semakin berkembang pada tahun 2007. Akhirnya pada tahun 2007 mulai berdiri organisasi Femto Forum untuk mendukung perkembangan femtocell di seluruh dunia[1].
              Pada 7 April 2009 akhirnya 3GPP, Femto Forum, dan Broadband Forum mempublikasikan standar untuk Femtocell yang kemudian disebut dengan Home Node B (HNB) atau Home enhanced Node B (HeNB). Berdasarkan hasil riset pasar Informa dan Femto Forum, per Desember 2010, 18 operator telah meluncurkan layanan femtocell secara komersial, dengan total 30 operator berkomitmen untuk implementasinya[2].
            Di Amerika Serikat, implementasi femtocell sudah dimulai oleh Sprint Nextel, Verizon Wireless dan AT&T Wireless yang menggunakan perangkat dari Samsung (Sprint Airwave) dan Cisco System (3G Microcell). Untuk Asia, operator penyelanggara layanan femtocell pertama kali adalah Softbank Mobile si Jepang, yang menggunakan perangkat dari Ubiquisys. Kemudian diikuti oleh Starhub di Singapura yang menggunakan perangkat dari Huawei Technologies. Pada November 2009, Femtocell mulai di implementasikan oleh China Unicom di China, dan  NTT Docomo di jepang Di Eropa, operator penyelenggara layanan Femtocell adalah Vodafone di Spanyol, Yunani, New Zeland, dan Irlandia dengan menggunakan perangkat dari Alcatel Lucent, kemudian SFR di perancis menggunakan perangkat dari Ubiquisys, dan diikuti oleh Optimus Telecomunicacoes, S.A di Portugal[2].

Standarisasi Femtocell                                   
Sesuai standar dari 3GPP, femtocell atau disebut dengan Home Node-B (HNB) dan Home Enhanced Node-B (HeNB), pada jaringan UMTS memiliki standar utama sebagai berikut [4]:
·         Interface HNB dengan HNB gateway menggunakan Luh interface
·         Protokol keamanan untuk autentifikasi HNB dan jalur komunikasi yang aman melalui jaringan internet umum menggunakan protocol IPSec/IKE v2
·         Protokol operasi, administrasi dan Manajemen dari perangkat HNB menggunakan protokol standar modem DSL yaitu TR-069 dan TR-196.
 Arsitektur UMTS Femtocell (HNB) – 3GPP [4]


Arsitektur CDMA Femtocell (HNB) – 3GPP [4]

Sedangkan pada jaringan CDMA, femtocell  memiliki standar utama sebagai berikut [4]:
·         Arsitektur layanan sirkit menggunakan SIP/IMS-based
·         Arsitektur paket data menggunakan interface A10/A11
·         Framework keamanan menggunakan IPSec/IKEv2
·         Peningkatan pada perangkat telepon Seluler agar lebih femto-aware seperti penambahan Enhanced System Selection (ESS) berdasarkan Prefered User Zone List (PUZL) dan Prefered Roaming List (PRL)
·         Layanan dasar femtozone : Local IP Access (LIPA) dan Remote IP Access (RIPA)
·         Arsitektur manajemen femtocell menggunakan protokol standar modem DSL TR-069 dan TR -196.
            Sesuai dengan standar Error! Use the Home tab to apply ZA to the text that you want to appear here., sebuah perangkat Femtocell harus memiliki layanan standard BTS termasuk diantaranya utuk panggilan darurat dan layanan televisi.

Kajian implementasi Femtocell di Indonesia.
             Seperti sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, implementasi dari femtocell diantaranya bertujuan untuk meningkatkan jangkauan telepon seluler pada perumahan dan perkantoran melalui jaringan pita lebar internet umum yang tersedia dengan mengadopsi teknologi pada access point WiFi. Dengan demikian ada dua faktor utama yang dibutuhkan dalam implementasi dari perangkat femtocell ini yaitu pertumbuhan jumlah pengguna dan ketersedian jaringan pita lebar internet di sisi pengguna/pelanggan.
             Gambaran mengenai jumlah dan pertumbuhan pelanggan seluler di Indonesia dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
 Pertumbuhan dan jumlah pelanggan telepon Seluler Indonesia
(diolah dari Laporan Postel tahun 2009[6] dan beberapa sumber lainnya)

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hingga akhir tahun 2010, pengguna telepon seluler di Indonesia telah mencapai 220 juta orang dengan pertumbuhan 34.41%. Sehingga dengan demikian bisa simpulkan bahwa pertumbuhan pengguna telepon seluler di Indonesia masihlah cukup tinggi dan masih membutuhkan ketersediaan jaringan disisi operator.
            Adapun untuk ketersedian jaringan pita lebar internet dapat diamati pada pertumbuhan pelanggan ISP di Indonesia pada tabel dibawah ini.
 Pertumbuhan Pelanggan ISP di Indonesia tahun 2009[6]

Untuk jenis sambungan internet per propinsi dapat dilihat pada grafik dibawah ini
 Data jenis sambungan pelanggan ISP di Indonesia tahun 2009 [6]

Dengan total sambungan pelanggan internet pita lebar DSL sebanyak 1,275,312 sambungan dan rata-rata 38,646 sambungan, maka sebetulnya Indonesia sudah bisa dikatan siap untuk mengimplementasikan femtocell sebagai salah satu alternatif perluasan jangkauan sinyal operator telepon seluler. Namun perlu di teliti lebih lanjut mengenai kualitas jaringan pita lebar internet tersebut, karena cukup banyak ISP yang memberikan kecepatan akses internet yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan lebar pita akses jaringan yang sebenarnya.

Beberapa isu yang berkaitan dengan implementasi Femtocell
Dari gambaran konfigurasi femtocell yang dibahas sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan berpotensi menjadi masalah dalam implementasinya, yaitu :

     Interferensi, dimana pemakaian femtocell akan memperbesar keungkinan ternjadinya interferensi sinyal ke BTS konvensional dan unit-unit femtocell yang bersebelahan. Untuk itu salah satu standar dari femtocell mengharuskan perangkat tersebut untuk dapat melakukan pengaturan sendiri disisi transmisi frekuensi radionya. Namun perlu diuji terlebih dahulu implementasinya agar nanti tidak merugikan pelanggan dan operator seluler baik operator yang sama maupun operator lainnya.
    Peraturan yang mengatur tentang perangkat dan stasiun pemancar radio, karena frekuensi yang digunakan adalah frekuensi berlisensi. Dimana menurut peraturan pemerintah segala pemancaran frekuensi radio atau stasiun radio wajib memiliki Ijin statsiun radio. Dukungan pemerintah diperlukan untuk hal ini, sehingga diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat implementasi perangkat femtocell ini tanpa menunggu perijinan dari pemerintah.
    Mobilitas perangkat femtocell tersebut, karena sangat mungkin terjadi pelanggan membawa atau memindahkan perangkat tersebut ke lokasi lain diluar lokasi asal. Untuk itu perlu disiapkan perangkat pelacak bagi perangkat tersebut untuk aktivasi dan registrasi sesuai dengan lokasi penggunaannya, atau dapat pula diatur dengan jelas mengenai prosedur pemindahannya yang mengharuskan untuk dilakukan oleh pihak operator seluler yang bersangkutan.
    Kualitas layanan, seperti sudah di informasikan pada bagian sebelumnya bahwa kualitas jaringan internet pita lebar di Indonesia cenderung belum memadai. Sehingga pada saat implementasinya perlu dilakukan pengukuran kualitas internet yang tersedia atau bahkan peningkatan kualitas jaringan internet tersebut jika memungkinkan.
    Penurunan jumlah pengguna layanan suara. Salah satu hal yang perlu menjadi pertimbangan lagi adalah kenyataan yang sebenarnya dimana penguna telepon seluler di Indonesia saat ini cenderung beralih ke layanan data untuk aplikasi jejaring sosial dan komunikasi pesan baik menggunakan SMS, Blackberry messenger, Yahoo Messenger, Twitter, Google Chat, Facebook chat, dan lain-lain. Pun dengan tren penggunaan VoIP yang semakin meningkat, ditambah  dengan kemampuan layanan yang lebih baik yaitu video call seperti pada Skype, Yahoo Call, Google Chat, Frings,  dan lain-lain. Sehingga efektifitas implementasi femtocell di sisi pelanggan nantinya menjadi kurang efektif.


Kesimpulan dan Saran
Dari uraian diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

    Secara teknis, lokasi Indonesia memungkinkan untuk implementasi Femtocell, karena  tersedia layanan pita lebar internet di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Namun dengan catatan, perlu adanya improvement pada kapasitas jaringan internet tersebut. Diharapkan dengan program nasional jaringan serat optik palapa ring dan implementasi Broadband Wireless (BWA) yang digagas pemerintah, kualitas akses pada jaringan pita lebar internet ke setiap daerah nantinya akan jauh lebih baik.
    Jika melihat sisi efektifitasnya, maka implementasi femtocell ini akan menguntungkan operator seluler yang berminat untuk memperluas jangkauan sinyalnya ke seluruh nusantara dengan biaya yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangunan BTS konvensional.
    Namun jika dilihat dari sisi bisnis, cukup aneh jika menyatukan layanan telepon seluler dengan layanan internet karena secara tidak langsung membuka juga persaingan langsung dengan layanan telepon VoIP dan jaringan sosial gratisan yang justru dapat melumpuhkan layanan telepon selular

Terakhir, penulis dapat memberikan saran bagi operator penyelenggara sebagai berikut:
1. Mode bisnis yang mungkin dilakukan untuk implementasi femtocell oleh operator adalah:

    Memberikan fasilitas femtocell bagi pengguna-pengguna korporat yang telah memiliki jaringan akses internet khususnya yang memiliki cabang di daerah namun tak memiliki ketersediaan jangkauan operator Seluler seperti perbankan, pertambangan, dan industry minyak dan gas bumi.
    Bekerjasama dengan ISP penyelenggara BWA atau pun kabel untuk menawarkan paket instalasi perangkat termasuk femtocell milik operator Seluler.
     Melakukan perluasan jangkauan jaringan operator Seluler dengan pembangunan femtocell pada gedung dan daerah-daerah blank spot, seperti gedung-gedung bertingkat, parkir bawah tanah dan daerah-daerah yang dikelilingi pegunungan


2. Untuk menghadapi persaingan dengan jejaring sosial, layanan VoIP, serta layanan video call, penulis berpendapat akan jauh lebih efektif jika operator Seluler menyediakan layanan akses melalui internet baik layanan suara VoIP maupun layanan pesan yang terintegrasi dengan billing nomor pelanggan Seluler. Layanan ini tentunya harus dapat diimplementasikan pada PC maupun smartphone berkoneksi WiFi.