Jaringan Akses PSTN

1:13 PM 0

Pengertian Jaringan Akses PSTN(Public Switched Telephone Network)
Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan Sentral dengan pelanggan.


 

PSTN adalah jaringan telpon tetap dengan kabel. Jaringan telepon ini secara umum diatur oleh standar-standar teknis yang dibuat oleh ITU-T dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164 yang dikenal dengan nomor telepon.

PSTN disini maksudnya adalah sebuah sistem jaringan telepon yang menggunakan kabel sebagai media transmisi. Karena penggunaan kabel sebagai media transmisi maka sering juga disebut “Wireline Telephone System”. Lebih lengkapnya bisa dilihat tentang Wireline and Wireless.

 Jadi, Jaringan Akses PSTN adalah jaringan yang menghubungkan sentral dengan pelanggan dalam lingkup jaringan telepon kabel.

Karakteristik PSTN
  •  Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz
  • Bersifat circuit-switched à circuit switch ini maksudnya adalah pada jarngan telepon PSTN masih menggunakan media transmisi kabel maka dari itu disebut circuit. Lengkapnya bisa dilihat disini Circuit Switched
  •  Memiliki bandwith 64 kbps à dalam bandwith sekecil ini maka PSTN hanya bisa mengirimkan suara
  • Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat terbatas à Tidak bisa digunakan di kota berbeda. Misal saya memasang telepon PSTN ini di rumah yang terletak di Jakarta, suatu hari ingin ke Surabaya, maka jaringan ini tidak bisa digunakan di Surabaya karena sudah terdaftar di Jakarta.
  •  Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti ISDN, PLMN, PDN à PSTN ini bisa terhubung ke ketiga di atas, salah satunya adalah PLMN(tentang mobile = seluler)

Macam-macam Jaringan Akses PSTN
  • Jarlokat(Jaringan Lokal Akses Kabel Tembaga)

Jaringan lokal Akses Tembaga merupakan jaringan akses dari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media transmisinya.

Gambar 1 : Struktur sederhana Jarlokat
Keterangan :   STO : Sentral Telepon Otomat
Sentral Telepon Otomat adalah  sebagai sistem penyambungan telepon untuk mengatur proses penyambungan komunikasi telepon.

RPU : Rangka Pembagi Utama
MDF atau RPU adalah sebuah tempat terminasi kabel, yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telpon yang menuju ke terminal pelanggan. RPU atau MDF yang letaknya biasanya dibawah sentral telpon , untuk gedung bertingkat atau bersebelahan dengan peralatan sentral untuk gedung yang tidak bertingkat

KP : Kotak Pembagi atau Distribution Point(DP).
DP merupakan unit terminal kabel tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi (penanggal) yang mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi, dan sebagai tempat pengetesan untuk melokalisir gangguan.

KTB : Kotak Terminal Batas
KTB adalah tempat penyambungan antara kabel distribusi dengan kabel instalasi dalam rumah (indoor cable) yang berfungsi sebagai pembatas antara IKR(Instalasi kabel rumah) pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal pada jaringan kabel dan tempat pemeriksaan ada tidaknya dial tone (nada pilih).

Pesawat Telepon

                Gambar selengkapnya mengenai konfigurasinya.
  •   Jarlokar(Jaringan Lokal Akses Radio)

Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi.
Gambar 4 : Contoh konfigurasi  Jarlokar dari kiri ke kanan (Sentral Lokal – Base Station –  Radio Tower (Antenna) – Terminal pelanggan)

 Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah :
a.       WLL (Wireless Local Loop)
b.      Seluler
c.       WiFi
d.      Wimax.
  •  Jarlokaf(Jaringan Lokal Akses Fiber Optik)

Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat.
            Macam-macam konfigurasi jaringan pada Jarlokaf :
           1. Fiber to the Zone (FTTZ)
           2. Fiber to the Building (FTTB)
           3. Fiber to the Curb (FTTC)
           4. Fiber to the Home (FTTH)
Definisi Telekomunikasi

Definisi Telekomunikasi

1:10 PM 1

Definisi Telekomunikasi menurut:

  1. Webster : communications at a distance
  1. IEEE : the transmission of signals over long distance
  1. Wikipedia: teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain dalam bentuk komunikasi jarak jauh
  1. UU No.36/1999: setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya.
  1. Umum: penyampaian atau pertukaran informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh menggunakan suatu media atau perangkat elektrik.
Definisi Informasi adalah suatu pesan atau keterangan berupa suara, isyarat, atau cahaya yang dengan cara tertentu dapat diterima oleh sasaran, yakni pihak yang menerima yang dapat berupa mahluk hidup atau mesin.Bentuk informasi
– text → telegraph
– data → teletext
– voice → telephone
– picture → television
– music → radio
– picture & video → videophone
Sumber informasi:
  • Analog → suara manusia
  • Dicreate → output komputer
Bagan Telekomunikasi:
Konsep Dasar Telekomunikasi terdiri dari:
  • Source system : membangkitkan data (contoh: suara, data, gambar).
  • Transducer : mengubah data menjadi sinyal listrik (contoh: telepon, komputer, modem).
  • Transmitter : mengubah data menjadi sinyal listrik
  • Receiver : mengubah kembali sinyal listrik yang diterima menjadi data
  • Transmission : media untuk menyalurkan sinyal informasi dari source/pengirim ke sink/penerima (contoh: kabel tembaga, serat optik, udara).
  • Sink : tujuan/penerimadata
Jaringan telekomunikasi adalah suatu rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan dalam bertelekomunikasi atau suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi.
Jaringan telekomunikasi terdiri dari link & node serta trafik:
Perangkat terminal adalah suatu piranti yang berada disisi user yang akan mengirimkan suatu informasi ke suatu tujuan tertentu, atau biasa disebut CPE (Customer Premises Equipment).
Terminal dapat berupa:
– pesawat telepon,komputer dll, bertindak sebagai pengirim dan penerima.
– Interface (antar muka) antara network/jaringan dan manusia/ mesin.
Fungsi utama dari terminal ini adalah mengubah informasi dari user ke signal electric sehingga dapat dikirimkan sesuai dengan persyaratan sistem atau jaringan telekomunikasi yang dipergunakan.
Adapun jenis-jenis terminal berupa:
  • Suara : telepon, radio penerima
  • Tulisan : Telegraphy, teleprinter
  • Gambar : televisi
  • Data : modem
Jaringan akses merupakan suatu penghubung antara CPE dengan Core Network yang fungsi berguna untuk menyalurkan informasi/data dari CPE ke Core Network, atau sebaliknya, dimana jenis jaringan:
    1. Wireline / kabel:
      – tembaga & serat optik: PSTN, ISDN, & LANTopologi PSTN terdiri dari:
      – kabel tembaga (primer → sekunder → dropwire → kabel pvc (IKR).
      – Broadband Services : Coaxial, Fiber Optic, hybrid Fiber Coax
  1. Wireless / non-kabel / udara::
    – Jaringan akses selular : GSM/CDMA
    – Jaringan akses satelit : VSAT
    – Jaringan akses : Wifi/WiMAX
Sedangkan bentuk jaringan terdiri atas jaringan mesh & star.
Core Network (Jaringan Inti).
Merupakan bagian yang akan memproses aliran informasi/data, sehingga dapat sampai ke tujuan yang sesuai, dimana Komponen-komponen dalam core network (salah satu atau gabungan) :
  • Switching Node
  • Application/Service Node
  • Database Node
  • Backbone
Network Management (Manajemen Jaringan)
Merupakan pelaksanaan dari seperangkat fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengendalikan, merencanakan, menempatkan, menerapkan, mengkoordinasikan dan memantau semua sumber daya dari jaringan
Secara umum Manajemen jaringan merupakan sebuah layanan yang mempergunakan beberapa alat bantu, aplikasi dan perangkat untuk membantu seorang manajer jaringan dalam memantau dan memelihara jaringan.
Fungsi Dasar Manajemen Jaringan:
  • Manajemen Kesalahan (Fault Management)
  • Manajemen Konfigurasi (Configuration Management)
  • Manajemen Performansi (Performance Management)
  • Manajemen Keamanan (Security Management)
  • Manajemen Akuntansi (Accounting Management)
Sejarah Telekomunikasi:
1844 : Morse mengirimkan pesan telegraph untuk pertama-kali
1876 : Alexander Graham Bell menemukan telepon
1877 : Telepon pertama yang ada di rumah pelanggan
1881 :Saluran jarak jauh yang pertama di US
1889 : A.B.Strowger menemukan sentral telepon & telepon dial
1891 : Kabel telepon bawah laut, dari Inggris ke Perancis
1915 : Panggilan telepon antar benua yang pertama di USA
1929 : Kabel coaxial ditemukan
1947 : Transistor ditemukan
1951 : Hubungan langsung jarak jauh
1956 : Kabel telepon transatlantik yang pertama
1960 : Pengujian sentral elektronis yang pertama kali
1963 : Layanan tombol tekan diperkenalkan
1965 : Percobaan collect call yang pertama
1970 : Penemuan sinar laser
1976 : Pemasangan sentral digital yang pertama
1977 : Pemasangan sistem optik yang pertama
1988 : Kabel serat optik transatlantik yang pertama
1989 : Pengujian FTTH (Fiber To The Home) yang pertama.
1990 : Demonstrasi link serat optik 2000 km menggunakan amplifier optik tanpa repeater.

Organisasi Telekomunikasi
  • ITU (International Telecommunication Union)
  • CCITT (Comite Consultatif International Telegraphique et Telephonique).
  • CCIR (Comite Consultatif International des Radiocommunications)
  • Eropa → ETSI, BSI, DIN, SFS.
  • US → TIA, IEEE, FCC & EIA.
  • Amerika Utara → Bellcore
Regulasi Telekomunikasi di Indonesia diatur oleh Undang-undang No. 39 / 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 52 / 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.
Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi:
    • Jaringan telekomunikasi
      – Jaringan tetap: lokal, sambungan langsung jarak jauh, sambungan internasioanl & tertutup.
      – Jaringan bergerak: terestrial, selular & satelit.
    • Jasa telekomunikasi
      – Teleponi dasar: tetap (domesitk & internasional) dan bergerak (selular)
      – Jasa nilai tambah telepon: Jasa tambahan yang disalurkan melalui jasa teleponi dasar Mis : voice mail, premium call
      – Jasa multimedia: Interactive multimedia & Internet
  • Telekomunikasi khusus
    – Keperluan sendiri
    – Pertahanan keamanan negara
    – Penyiaran
Penyelenggaraan Telekomunikasi sendiri memiliki pengertian sebagai kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi
Penyelenggara telekomunikasi dapat berupa:
– perseorangan,
– koperasi,
– badan usaha milik daerah,
– badan usaha milik negara,
– badan usaha swasta,
– instansi pemerintah, dan
– instansi pertahanan keamanan negara.
Sedangkan penyelenggaraan telekomunikasi meliputi:
– Jaringan telekomunikasi
– Jasa telekomunikasi
– Telekomunikasi khusus
Badan Penyelenggara Telekomunikasi merupakan suatu layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan bertelekomunikasi dengan menggunakan suatu jaringan telekomunikasi, dimana penyelenggara jasa telekomunikasi merupakan penyelenggaraan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan Penyelenggaraan jasa telekomunikasi adalah suatu kegiatan penyediaan dan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;
Jenis-jenis jasa telekomunikasi terdiri dari:
    • Jasa teleponi dasar
      – Telepon tetap (fixed): Domestik (Lokal & SLJJ) dan Internasional (SLI)
      – Telepon bergerak
    • Jasa nilai tambah telepon: Jasa tambahan yang disalurkan melalui jasa teleponi dasar Mis : voice mail, premium call
  • Jasa multimedia: Interactive multimedia & Internet

Sekilas Tentang Sistem Komunikasi Seluler

6:07 AM 0

Sistem komunikasi seluler merupakan salah satu jenis komunikasi bergerak, yaitu suatu komunikasi antara dua buah terminal dengan salah satu atau kedua terminal berpindah tempat. Dengan adanya perpindahan tempat ini, sistem komunikasi bergerak tidak menggunakan kabel sebagai medium transmisi.
Sistem komunikasi seluler dapat melayani banyak pengguna pada cakupan area geografis yang cukup luas dalam frekuensi yang terbatas. Sistem ini juga menawarkan kualitas yang cukup tinggi dan tidak kalah jika dibandingkan dengan telepon tetap (Public Switched Telephone Network atau PSTN) *barangkali lebih dikenal dengan istilah telepon rumah*. Untuk menambah kapasitas, daerah jangkauannya dibatasi dengan adanya pembagian area menjadi sel-sel. Dengan adanya sel-sel ini, kanal radio dapat dipergunakan kembali *istilahnya re-use* oleh base station pada jarak yang berjauhan. Ketika pengguna jasa seluer berpindah dari satu sel ke sel lain, panggilan dijaga agar tidak terinterupsi dengan menggunakan salah satu teknik switching, yaitu handoff. Berikut ini adalah gambaran umum sistem komunikasi seluler.
Dari gambar, dapat dilihat bahwa sistem komunikasi seluler terdiri dari komponen berikut.
  1. PSTN, tersusun atas local networks, exchange area networks, dan long-haul network. PSTN menginterkoneksikan antara telepon dengan peralatan komunikasi lain.
  2. Mobile Switching Center (MSC) atau Mobile Telephone Switching Office (MTSO). Dalam sistem komunikasi seluler, MSC berfungsi untuk menghubungkan antara telepon seluler dengan PSTN. Dalam sistem seluler analog, MSC berfungsi untuk mengatur agar sistem tetap beroperasi. Suatu MSC dapat menangani 100.000 pelanggan seluler dan 5.000 panggilan dalam waktu yang bersamaan.
  3. Base Station, sering disebut juga sebagai Base Transceiver Station (BTS) pada sistem GSM, cell site (site). Pada base station, terdapat beberapa pemancar (seringkali disebut sebagai transmitter atau TX) dan penerima (receiver atau RX). TX dan RX akan megangani komunikasi full duplex secara serempak. Biasanya, TX dan RX dikombinasikan menjadi transceiver (TRX) yang diletakkan di dalam suatu Radio Base Station (RBS). Base station biasanya juga mempunyai menara untuk membantu proses pemancaran atau penerimaan sinyal pada antena.
  4. Mobile Station (MS). MS merupakan suatu perangkat yang digunakan oleh pelanggan jasa komunikasi seluler untuk memperoleh layanan. Beberapa komponen yang ada pada MS adalah transceiver, antena, rangkaian pengontrol, dan sebagainya. Selain itu, MS juga dilengkapi dengan kartu Subscriber Identity Module (SIM) yang berisi nomor identitas pelanggan
Analisis Rangkaian Umpan Balik (Feedback Circuit Analysis)

Analisis Rangkaian Umpan Balik (Feedback Circuit Analysis)

6:02 AM 1
Pendahuluan

¢Definisi: pengembalian sebagian keluaran ke bagian masukannya.
¢Ada 2 jenis umpan balik berdasar polaritas: UB negatif & UB positif
¢UB negatif: memilki faktor penguatan yang relatif keci, tetapi mampu memperbaiki parameter penguatnya.
¢UB positif: lebih banyak diaplikasikan untuk rangkaian osilator (pembangkit sinyal)
¢Jenis rangkaian UB: tegangan-seri, tegangan-parallel, arus-seri & arus parallel.
Umpan Balik Negatif

¢Keuntungan:
  - penguatan tdk tergantung pd komponen penguat
  - resistansi input & output dpt terkendali
  - bandwidth bertambah lebar (memperbaiki respon frek.)
  - non linieritas & distorsi menurun
  - noise (derau) dpt dikurangi (reduksi)
¢Kekurangan:  
  - faktor penguatan dpt menjadi lebih kecil
Umpan Balik Tegangan-Seri

¢Skema sistemnya:
 
Skeman sistem UB Tegangan seri         (Af = Vo /Vs)
¢Jika pada skema diatas nilai “feedback tidak ada”, maka nilai penguatan sistem diperoleh sebesar:
  
¢Sebaliknya, jika digunakan feedback diperoleh penguatan sistem sebesar:  
 
¢Note: nilai penguatan sebuah penguat dapat dikendalikan besarnya oleh faktor:  
faktor ini juga berpengaruh terhadap nilai Zin & Zo antar rangkaian satu dengan rangkaian
lainnya.
 
¢Impedansi input-nya diperoleh sebesar: 
¢Impedansi output-nya diperoleh sebesar:  
 
Umpan Balik tegangan-Paralel
¢Skema sistemnya:   
 
¢Nilai penguatan umpan baliknya diperoleh sebesar:  
 
¢Impedansi input-nya dinyatakan sebesar:  
 
¢Impedansi output-nya diperoleh sebesar:  
 
¢Contoh soal:  
tentukan penguatan rangkaian umpan balik tegangan paralel penguat op-amp berikut ini jika 
nilai A=100.000, R1=1,8K, R2=0,2K dan nilai β =R2/(R1+R2)  
 
Solusi:
 
atau
 
Umpan Balik Arus Seri
¢Skema blok sistemnya:   
 
¢Skematik rangkaiannya: 
(rangk. arus seri feedback BJT)                     
  

(rangk. ekivalennya)
 


¢TANPA UMPAN BALIK
Nilai impedansi input & output-nya diperoleh sebesar: 

Nilai penguatan dan faktor penguatannya diperoleh sebesar:
 


¢DENGAN UMPAN BALIK
Nilai impedansi input & output-nya diperoleh sebesar: 
 Jadi, nilai penguatan tegangan (tanpa atau menggunakan Umpan Balik) diperoleh sebesar:
 


Dampak Umpan Balik Negatif pada Penguatan & Bandwidth